April 15, 2010

Minggu, 11 april 2010

Seharian ini sinyal hp gak ada sama sekali, di hari ketiga kami berada di tempat ini. SK penempatan belum di keluarkan oleh dinkes setempat. Makan siang hari ini di rumah dinas, temen2 pada nge bakar ikan di tepi pantai. Harga ikan dsini 10 ribu dah dapet 3 ekor gede. Udara pantai tetap sama dengan hari2 sebelumnya, panas dan lembab. Untung aja tetangga sebelah bisa di minta tolong wat manjat pohon kelapa. Lumayan siang2 gini, jarang di nikamtin di jakarta. Terbersit sesaat ingatanku tetntang seseorang disana,, aaah betapa jauhnya pulau ini, tapi dengan adanya mereka semua terasa biasa saja. Pulang ke penginapan dengan perut kenyang huehehhehe padahal nasinya gak cukup. Tidur siang dan malam menjelang, ooh ya disini listrik cuma nyala jam 6 sore- jam 6 pagi. Sinyal hp masih ga ada. Keluarga dan dia disana pasti sedang berusaha menghubungi sejak tadi,, yaah smua hal tidak dapat berjalan sesuai dengan yang kita mo, at least dari semua yang terjadi hidup ini tetap indah bila di nikmati. Saatnya makan malam, ada warung makan pecel ayam, nasgor, sate dan soto, bukan orang asli sini yang ngjual. Tapi tiap hari makan gini juga bosan ya, hmmm belum ada waktu wat masak aja. Tengah malam,,, still missing you!

Memori at Buru Selatan

Jumat,9 April 2010

Kisah ini di mulai ketika aku menginjakkan kaki pertama kali di ambon 5 april 2010. Tak ada yang berbeda dengan kota kelahiranku di Jayapura, pulau ini dikelilingi pantai dengan udara panas yang lembab. Entah kenapa aku begitu menyukai pantai untuk membuang apa saja yang di rasa. Kedatanganku ke tempat ini dalam penugasan selama 6 bulan profesiku sekaligus menata kembali hari2 yang terlewati dengan banyak hal yang mesti aku pikirkan kembali. Terlintas dia dibenakku sesaat, betapa perjalananku ini di selingi begitu banyak rasa.
KM. Express Bahari membawaku ke pulau buru selatan tepat pukul 10.30 WIT, 4 jam perjalanan di tempuh untuk sampai di pulau ini. Udara disini lebih panas dibandingkan ambon. Kami menginap di penginapan sederhana dekat kantor bupati Namrole, ibukota buru selatan. Fhuuuiih disini gak ada sinyal sama sekali, cuma ada satelit di kantor bupati, itupun sinyalnya putus nyambung. Kayak orang bego aja kita pada nyari sinyal. Tapi katanya besok mo di pasang tower telkomsel. Makan siang cuma make indomie telor plus nasi, hari pertama yang ga butuh pencarian buat ngisi perut. Penginapan ini dekat banget dengan pantai, cuma butuh jalan kaki beberapa meter. Pukul 19.00 waktu setempat, saatnya mandi geraaaah banget. Baju yang diprediksi bisa make dua hari kayaknya perlu di revisi ulang dech, secara keringetan mulu... Hmmm boleh juga untuk program pengurusan badan plus penghitaman kulit ( klo yang ini stengah rela, aku kan gak putih aslinya huehhehhehe). I miss him very much,, see ya