September 26, 2016

Maaf

Aku datang bukan untuk meminang
Tapi, menyampaikan maaf
Bahwa aku pernah singgah dalam mimpimu, meski sejenak

Kita memang pernah menimang rasa
Di ujung lorong tempat kita mengaduk hari menggamit asa
Saat bulan gelap di pucuk cemara
Kita memang pernah bermain rindu
Saat bayang-bayang menyelinap di rumpun cempaka
Kita memang pernah meniti buih saat laut pasang

Sayang angin berputar arah
Menerbangkan buih rasa rindu

Apa kabarmu?

Kita bertemu kembali, disini
Ditempat pertama kali asa bertaut
Kau pasti ingat saat aku menyibak andammu

Lalu napasmu menyapu bidang dadaku Apa kabarmu?
Bulan di matamu masih memantulkan rindu yang dulu sering berlari-lari di antara waktumu dan waktuku

Masihkah kau simpan tembang yang dulu sering kita lagukan
Masihkah kau simpan puisi yang kita tulis berdua
Masihkah kau simpan kasih yang kita rajut bersama
Sementara langit makin merah dan matahari makin tua
Apa kabarmu?
 Perlukah kita sibak serendai yang telah lama hilang?

Apa kabarmu?

Kita bertemu kembali, disini
Ditempat pertama kali asa bertaut
Kau pasti ingat saat aku menyibak andammu

Lalu napasmu menyapu bidang dadaku
Apa kabarmu?
Bulan di matamu masih memantulkan rindu yang dulu sering berlari-lari di antara waktumu dan waktuku

Masihkah kau simpan tembang yang dulu sering kita lagukan
Masihkah kau simpan puisi yang kita tulis berdua
Masihkah kau simpan kasih yang kita rajut bersama
Sementara langit makin merah dan matahari makin tua
Apa kabarmu?
Perlukah kita sibak serendai yang telah lama hilang?